Lelah tak kunjung usai dalam sebuah penantian
Musim baru membawaku pada kejenuhan,tentang pemikiran pemikiran usang yang dulu sering kita gagaskan.
Mungkin engkau masih ingat ketika purnama tergantung diatas awan,ketika kemarau panjang mencumbui kita dengan kebebasan.
Aku berlari dri kemegahan demi rasa cintaku padamu,menanggalkan jubah jubah kemewahan yang diwariskan kedua orang tuaku,dan semua lagi lagi demi dirimu.
Kini dua purnama sudah dalam dalam tahun yang berbeda,engkau mengasingkan diri dariku.
Sebuah perubahan??? ya aku ingat sebuah perubahan adalah impian yang pernah kau katakan kepadaku ketika lembut kecupanmu menyentuh keningku dan sayup kudengar kalimat itu menelusuh dalam gendang telingaku.
Bagai pazzel yang berserakan imjenasiku sirna,dan itulah awal kehampaan kalbuku,saat pertama langkah kakimu musnah dari tatapan mataku...
Purnama telah merengkuhmu diantara musim musim yang penuh kerinduan,dan angin melarakmu semakin jauh dari adaku.
Engkau telah lelap dalam ingatan,dan sepertinya engkau telah menguburkan kenangan dalam dimensi impian.
Tak ada warta yang kudengar di mana tubuhmu berada...
Purnama ke dua sebentar lagi sirna.
Dan aku masih sendiri berjuangan mempertahankan cinta.
Jangan Lupa Komenya Gan...
0 komentar:
Posting Komentar